Penerapan metode Six Sigma untuk meningkatkan kualitas produk elektronik

DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve dan Control) (Sumber: mashmosem.co.id)

Latar belakang
Industri elektronik menghadapi tantangan dalam menjaga kualitas produk di tengah ketatnya persaingan dan tingginya ekspektasi konsumen. Kualitas produk yang tidak konsisten dapat berdampak negatif terhadap reputasi dan keberlangsungan bisnis. Oleh karena itu, peningkatan kualitas tetap menjadi fokus utama bagi produsen elektronik.

Metode Six Sigma, yang dikenal karena kemampuannya mengurangi variabilitas dalam proses manufaktur dan meningkatkan kualitas, menawarkan solusi potensial untuk masalah ini. Penerapan Six Sigma dalam industri elektronik belum dieksplorasi secara mendalam dalam literatur, menjadikannya area yang kaya akan peluang penelitian dan penerapan praktis.

Penjelasan metode Six Sigma
Six sigma adalah metodologi manajemen yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi proses serta mengurangi variabilitas dan cacar dalam proses produksi atau bisnis. Konsep ini didefinisikan dengan tujuan yang ketat untuk membatasi cacat hingga maksimum 3,4 per juta peluang. Dalam metode six sigma terdapat beberapa tahapan yang dikenal dengan istilah DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control).

Define, fase ini mengidentifikasi masalah atau area yang perlu diperbaiki dan menentukan tujuan proyek. Measure, fase ini berfokus pada pengukuran data terkini untuk menetapkan dasar kinerja. Hal ini termasuk mengidentifikasi cara untuk mengukur proses dan mengumpulkan data yang relevan. Analisis, pada tahap ini data yang terkumpul diukur untuk mengetahui penyebab dan akar dari cacat atau permasalahan pada proses yang ada. Perbaikan, pada fase ini solusi diidentifikasi, diuji dan diimplementasikan untuk mengatasi penyebab masalah. Hal ini sering kali melibatkan optimalisasi proses dan mungkin melibatkan pendekatan inovatif. Pengendalian, fase terakhir ini memastikan bahwa perbaikan yang dilakukan dapat berkelanjutan dan terus mencapai tingkat kualitas yang dipersyaratkan. Hal ini biasanya melibatkan penerapan sistem pengendalian untuk memantau proses dan mempertahankan kinerjanya terhadap target yang telah ditetapkan

Kontrol kualitas produk elektronik
Dalam industri elektronik, pengendalian kualitas (QC) sangat penting untuk memastikan keberhasilan suatu produk di pasar, termasuk pemeriksaan bahan mentah, pengujian komponen selama produksi, dan pengujian akhir produk jadi. Proses kendali mutu mencakup pengujian komponen dan subrakitan, di mana setiap komponen, seperti chip dan papan sirkuit cetak, diuji menggunakan teknologi canggih seperti sinar-X dan pengujian fungsional untuk memastikan memenuhi spesifikasi teknis. Selain itu, inspeksi visual oleh teknisi terlatih membantu mengidentifikasi masalah perakitan atau cacat komponen, didukung oleh teknologi modern seperti kamera definisi tinggi untuk meningkatkan akurasi inspeksi. Pengujian keandalan juga merupakan bagian integral dari pengendalian kualitas, termasuk pengujian suhu, kelembaban, guncangan dan getaran, serta pengujian ketahanan untuk menentukan ketahanan produk dalam berbagai kondisi pengoperasian.

Penerapan Six Sigma dalam pengendalian kualitas produk elektronik
Penerapan Six Sigma dalam pengendalian kualitas produk elektronik memerlukan integrasi teknik analisis dan perbaikan yang fokus pada pengurangan kesalahan dan variabilitas dalam proses manufaktur. Six sigma memberikan kerangka kerja untuk memahami dan mengurangi penyebab variabilitas yang dapat menyebabkan cacat produk. Penerapan tahapan pada DMAIC juga dilakukan untuk mencari dan menghilangkan sumber masalahnya. Pada fase definisi, perusahaan menetapkan tujuan yang jelas untuk pengurangan cacat dan peningkatan kualitas. Selanjutnya pada tahap pengukuran, data dikumpulkan dan dianalisis sebagai dasar perbandingan.

Pada fase “Analisis”, teknik statistik digunakan untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah kualitas yang teridentifikasi. Setelah akar penyebab diidentifikasi, fase “Perbaikan” melibatkan pengembangan dan penerapan solusi untuk mengurangi atau menghilangkan penyebab tersebut. Hal ini dapat mencakup penyesuaian dalam proses manufaktur, perubahan penggunaan material, atau peningkatan pengendalian kualitas. Fase terakhir “Pengendalian” berfokus pada pemantauan proses untuk memastikan bahwa perbaikan yang diterapkan dapat dipertahankan dalam jangka panjang. Hal ini sering kali melibatkan pengembangan rencana aksi untuk menangani kemungkinan masalah di masa depan dan memastikan bahwa proses tetap berada pada tingkat kualitas yang disyaratkan.

Penulis: Gema Ramadhan Putra Izehar (Mahasiswa Universitas Airlangga, FTMM, Teknik Industri)

Bibliografi :
Pakki, G., Soenoko, R., & Santoso, PB (2014). SARAN PENERAPAN METODE SIX SIGMA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KLONGSONG (STUDI KASUS INDUSTRI SENJATA). JEMIS, 2(1).

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *