Berbicara dalam kesempatan tersebut, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan bahwa dialog ini penting sebagai dorongan untuk memperkuat kerja sama ASEAN dan GCC, khususnya dalam bidang perdagangan dan investasi.
Selain itu, Indonesia, Malaysia, dan Laos menjadi “troika” presidensi ASEAN tahun ini.
Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengusulkan perluasan kerja sama mitra Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dengan negara-negara GCC.
“ASEAN memilikinya blok bisnis yang besar yaitu RCEP, ASEAN+6 negara. Jika s ditambahkan blok bisnis GCC, jadi ini akan menjadi mega blok bisnis terbesar di dunia,” kata Menko Airlangga.
Blok bisnis Hal ini dapat memfasilitasi berbagai potensi kolaborasi di sektor perdagangan, investasi, ekonomi digital, keuangan syariah, UKM, dan pertukaran pemuda.
Menko Airlangga juga menyoroti kerangka ASEAN-GCC lainnya yang implementasinya harus lebih jelas dan konkrit. Meneliti kerjasama Perjanjian perdagangan bebas Hal ini perlu dimulai dari negara-negara GCC, sementara negara-negara yang sudah ada perlu diperkuat dan diperluas.
Kerja sama ini tentunya akan menjadi peluang investasi dan bisnis baru yang memperkuat perekonomian kedua kawasan.
Sebelumnya, Menko Airlangga juga turut berpartisipasi sebagai panelis dalam pertemuan mengenai pasar tenaga kerja untuk generasi mendatang bersama para pemimpin dunia lainnya pada WEF Special Meeting on Global Cooperation, Growth and Energy for Development. 
Temukan berita terkini tepercaya dari kantor berita politik RMOL di berita Google.
Mohon mengikuti klik pada bintang.
Quoted From Many Source